Daftar isi |
Kelahiran
Diceritakan bahwa segera setelah kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, bayi kecil tersebut langsung dapat berdiri, berjalan tujuh langkah ke arah utara dan menyatakan: "Akulah pemimpin dunia ini, Yang tertua di dunia ini, Yang terkemukan di dunia ini. Ini adalah kelahiran terakhir bagiku. Tidak akan ada lagi kelahiran selanjutnya bagiku."Ini adalah mujizat pertama dimana seorang bayi sudah dapat berdiri, berjalan dan berbicara sesaat setelah dilahirkan. Ditambah lagi, menurut cerita, pada setiap jejak yang dilalui oleh Pangeran kecil ini, sekuntum bunga teratai muncul berkembang.
Mujizat Ganda
Setelah Buddha kembali mengunjungi kerajaan ayahnya, keluarga dan rakyatnya masih tidak mempercayai sepenuhnya bahwa Buddha Gautama telah mencapai pencerahan atau belum. Untuk merespon hal ini, Buddha memperlihatkan kekuatan gaibnya yang disebut Yamaka-pātihāriya atau Mujizat Ganda. Disebut demikian karena fenomena yang saling bertentangan muncul secara terus-menerus dari tubuh Buddha; dalam kasus ini adalah munculnya api dan air.Mujizat Ganda ini berupa munculnya api dari paruh atas tubuh Buddha dan air dari paruh bawah tubuh beliau. Demikian pula pada sisi kanan dan kiri beliau. Setelah itu, Buddha mengambil tiga langkah besar, mencapai Tavatimsa. Disana beliau membabarkan Abhidharma kepada ibunya yang telah terlahir kembali menjadi seorang dewa bernama Santussita.
Brahma
Pada suatu kesempatan, Buddha terbang menuju alam Brahma, dan menjelaskan kepada Brahma bahwa semua hal yang berkondisi adalah tidak kekal dan selalu berubah. Setelah meyakini ucapan Buddha, Brahma memutuskan untuk mengikuti ajaran Buddha.Kemudian Brahma memohon sebuah pertandingan unjuk kebolehan di antara mereka berdua. Dimanapun Brahma bersembunyi, Buddha dapat menemukan lokasinya berada. Kemudian giliran Buddha bersembunyi dalam kesunyataan dan meditasi, tetapi Brahma tidak dapat menemukan beliau. Keyakinan Brahma terhadap Buddha meningkat akibat kejadian ini.
Menaklukkan Gajah
Devadatta adalah sepupu Buddha. Devadatta tersiksa oleh kecemburuannya terhadap Buddha. Setelah merencanakan siasat untuk membunuh Buddha Gautama, Devadatta melepaskan seekor gajah yang dibuat mabuk terlebih dahulu. Gajah ini bernama Nalagiri atau Dhanapala. Ketika gajah yang mabuk ini berlari menuju kota tempat Buddha berdiam, seorang wanita yang ketakutan secara tidak sengaja melepaskan bayinya di hadapan kaki Buddha. Tepat ketika gajah itu hendak menginjak anak tersebut, Buddha dengan tenang meraih dan menyentuh kening gajah itu. Gajah itu menjadi tenang dan diam, kemudian bersujud di hadapan Buddha.Air Bersih
Buddha Gautama meminta muridnya Ananda untuk mengambilkan air minum dari sumur. Ananda berulang kali mengatakan kepada Buddha bahwa sumur itu kotor dan dipenuhi rumput dan tanah, dan oleh karenanya tidak dapat diminum. Meskipun demikian, Buddha terus meminta Ananda untuk mengambil air dari sumur tersebut. Ananda pun kemudia pergi mengambil air dari sumur itu. Ketika Ananda berjalan menuju sumur itu, Buddha melenyapkan rumput dan tanah di sumur tersebut sehingga air di dalam sumur itu pun menjadi bersih dan jernih.Kekuatan Ajaib
Mahajima Nikaya menyebutkan bahwa Buddha memiliki kekuatan super yang melebihi makhluk apapun, termasuk kemampuan berjalan di atas air (terdapat dalam Angutara Nikaya). Buddha dapat melipat gandakan dirinya sendiri hingga satu juta, dapat menuju luar angkasa dan mengunjungi alam surga, dapat membuat dirinya sebesar raksasa dan sekecil semut, dapat berjalan menembus gunung, dapat menembus perut bumi.Kekuatan ajaib lainnya sama seperti kemampuan yang dimiliki oleh para Arahat, hal ini termasuk Iddhi, telepati, telinga dewa (mampu mendengar dengan jelas dari bermil-mil jauhnya), mata dewa, dan kemampuan melihat kehidupan-kehidupan masa lampau. Kemampuan ini dijelaskan dalam "Mahasihanada Sutta" dan sutta-sutta lain dalam kitab Pali
Komentar :
Posting Komentar